A. Sejarah Inflasi dalam Perspektif Konvensional dan Islam
- Kerajaan Bryzantium berusaha keras untuk mengumpulkan emas dengan melakukan ekspor komoditasnya sebanyak mungkin ke negara-negara lain dan mencegah impor agar dapat mengumpulkan emas sebanyak-banyaknya. Kemudian yang terjadi adalah kenaikan tingkat harga komoditasnya sendiri.
- Awal inflasi mata uang Dinar dimulai bahkan ketika irak sedang berada dalam puncak kejayaannya.
- Revolusi harga di Eropa terjadi sepanjang abad, pola kenaikan tingkat harga pertama kali tampak di Italia dan Jerman sekitar tahun 1470. inflasi kemudian menyerang ke negara-negara Eropa lainnya dalam beberapa tahapan.
- Pada tahun 1870, Perancis juga mengalami inflasi. Diduga ada hubungan besar antara kenaikan tingkat inflasi dengan kenaikan produksi emas. Menurut Michael Chevalier (seorang ekonomi Perancis pada abad ke-19) pada tahun 1859 mengatakan bahwa pertambahan penawaran emas akibat ditemukannya tambang-tambang emas baru sehingga mengakibatkan turunya harga emas relatif yang akan membawa turunnya nilai riil emas atau naiknya harga barang)
B. Teori Inflasi Konvensional
- Raharja dan Manurung (2004:155), Gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus
- Sukirno (2004: 333), Kenaikkan dalam harga barang dan jasa yang terjadi karena permintaan bertambah lebih besar dibandingkan dengan penawaran barang di pasar.
- Ekonom Modern, Kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan terhadap barang-barang/ komoditas
C. Penyebab Inflasi Menurut Sukirno (2004:333)
- Inflasi tarikan permintaan, inflasi ini biasanya terjadi ketika perekonomian sedang berkembang pesat.
- Inflasi desakan biaya, inflasi ini juga terjadi ketika perekonomian sedang berkembang pesat dan tingkat pengangguran sangat rendah.
- Inflasi Impor, Inflasi ini terjadi apabila barang-barang yang diimpor mengalami kenaikkan harga yang mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran di perusahaan.
D. Alat Ukur Inflasi
- Inflasi
diukur dengan tingkat inflasi (rate of inflation) yaitu tingkat perubahan
dari harga umum
Rate of inflation = Tingkat Harga t –
Tingkat Harga t-1 X 100
Tingkat Harga t-1
Para ekonom cenderung lebih senang menggunakan
“Implicit Gross Domestic Product Deflator” yaitu rata-rata harga dari seluruh
barang tertimbang dengan kuantitas barang-barang tersebut yang betul-betul
dibeli.
Implicit Price Deflator = Nominal GDP X 100
Riil GDP
E. Penyebab Inflasi
1.Cost Push Inflation
Disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak
inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan
harga-harga komoditi yang diatur pemerintah, dan terjadi negative supply shocks
akibat bencana alam dan terganggunya distribusi
2.Demand pull inflation
Tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya
4.Spiralling Inflation, Inflasi yang terjadi sebelum-belumnya
5.Imported Inflation dan Domestic Inflation, Inflasi yang terjadi di negara lain yang ikut dialami oleh suatu negara karena harus menjadi price taker dalam pasar perdagangan internasional.
F. TEORI INFLASI DALAM EKONOMI ISLAM
Islam tidak mengenal istilah inflasi, karena mata uangnya stabil dengan digunakannya mata uang dinar dan dirham. Menurut Syekh An Nabhani (2001:47) memberi alasan mengapa dinar dan dirham merupakan mata uang yang sesuai , yaitu :
- Islam telah mengaitkan emas dan perak dengan hukum yang baku dan tidak berubah-ubah.
- Rasulullah menetapkan emas dan perak sebagai mata uang, dan beliau menjadikan hanya emas dan perak sebagai standar mata uang.
- ketika Allah SWT mewajibkan zakat uang, Allah telah mewajibkan zakat tersebut dengan emas dan perak. Hukum-hukum tentang pertukaran mata uang yang terjadi dalam transaksi uang hanya dilakukan dengan emas dan perak.
- Taqiuddin Ahmad ibn Al-Maqrizi menggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu natural inflation dan human error inflation.
Natural Inflation
■
Inflasi
disebabkan oleh sebab alamiah yang diakibatkan oleh turunnya penawaran agregat
(AS) atau naiknya permintaan agregat (AD)
MV
= PT = Y
V = Kecepatan peredaran uang
P= tingkat harga
T= jumlah barang dan jasa
Y= tingkat pendapatan nasional (GDP)
Selanjutnya, jika dianalisis dengan
persamaan:
AD
= AS dan AS=Y
AD
= C + I _+ G + (X-M)
Dimana : Y = Pendapatan Nasional
C = konsumsi
I = investasi
G= Pengeluaran Pemerintah
(X-M) = net export
Y= C+I+G+(X-M)
■ Natural inflation akan dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya menjadi dua golongan yaitu sebagai berikut :
■
1.
Akibat uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak, dimana ekspor (X) naik,
sedangkan impor (M) turun sehingga net export nilainya sangat besar, maka
mengakibatkan naiknya permintaan agregatif (AD) naik.
■
2.
Akibat dari turunya produksi (AS) menurun karena terjadinya paceklik, perang
ataupun embargo dan boycott. Secara grafis digambarkan sebagai berikut:
Human Error Inflation
■
Inflasi
yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia sendiri
(Q.S Ar Rum ayat 41) “Telah nampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian
dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)
Beberapa penyebab Human Error
Inflation
- Korupsi dan administrasi yang buruk
- Pajak yang berlebihan dengan maksud menarik keuntungan
- Pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang berlebihan
Langkah-langkah Penanggulangan Inflasi dalam Islam
1. Kebijakan Moneter, Kebijakan ini adalah kebijakan yang berasal dari bank sentral dalam mengatur jumlah uang yang beredar melalui instrument-instrumen moneter yang dimiliki oleh bank sentral.
- Kebijakan Diskonto. Kebijakan diskonto (discount policy) adalah kebijakan bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uanng dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Kaitannya dengan bank syari'ah yaitu dengan jealan menaikkan dan menurunkan tingkat nisbah bagi hasil.
- Operasi Pasar Terbuka. Yaitu dengan jalan membeli dan menjual surat-surat berharga.
- Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy). Yaitu kebijakan bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan presentasi persediaan kas dari bank.
2. Kebijakan Fiskal
- Pengaturan Pengeluaran Pemerintah. Pemerintah harus menjaga penggunaan anggaran negara agar sesuai dengan perencanaan. Sehingga tidak melampaui batas yang telah direncanakan yang dapat mendorong pertambahan uang beredar dan sebaliknya.
- Peningkatan dan Penurunan Tarif Pajak. Dengan mengontrol kebijakan mengenai tarif pajak dapat menstabilkan daya beli masyarakat dan kemampuan produksi barang dan jasa.
- Peningkatan Produksi. Meski jumlah uang beredar bertambah jika di iringi dengan peningkatan produksi, maka tidak akan menyebabkan inflasi. Bahkan hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan ekonomi.
- Kebijakan Upah. Inflasi dapat diatasi dengan menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) masyarakat.
- Pengawasan Harga. Kecenderungan dinaikkannya harga oleh pengusaha dapat diatasi dengan adanya pengawasan harga pasar.
- Perbaikan Prilaku Masyarakat, Dalam mengatasi inflasi, selain kebijakan-kebijakan di atas perlu adanya perbaikan prilaku masyarakat. sesungguhnya stabilitas nilai mata uang tidak didasarkan kepada zat mata uang, sehingga berefek pada tindakan revolusioner yang mengubah seluruh zat mata uang dari kertas ke logam mulia emas dan perak, melainkan dengan perbaikan perilaku ekonomi manusia yang berada di sekitar mata uang tersebut.
Penutup,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar